Selasa, 04 Maret 2014

Longines Conquest Calender

Kali ini, kembali saya tampilkan sebuah arloji dari brand Longines dengan seri Conquest Calender. Digerakkan oleh mesin otomatis 19ASD (bertahta 19 batu mulia). Sekali lagi, koleksi dengan patina pada dialnya yang hitam. Indeks yang menyerupai brand Omega seri Constellation vintage.


Sebuah ciri khas kalender nampaknya hendak ditanamkan pada seri Conquest. Penempatannya yang agak menjorok ke bagian dalam dial membuat seri arloji longines ini semakin unik. Dengan jarum dan indeks emas (gilt), seri Conquest Calender diluncurkan pada dekade 1950an.


Mengingat populasinya yang semakin langka, nampaknya pantas bila edisi Conquest Calender pun mendapat predikat "another vintage" wristwatch.

Omega Seamaster

Saya tampilkan kali ini edisi Omega Seamaster.  Dengan dial hitam, edisi Seamaster Vintage kali ini nampak lain dari yang lain. Index anak panah (arrow index) di hampir semua posisi pukul jam, kecuali di angka jam 12 yang menggunakan roman indeks.


Salah satu kawan saya menyebut roman indeks ini sebagai ciri khas Omega kuno.  Entahlah, mungkin benar adanya.  Namun, edisi Seamaster ini cukup serasi memadukannya terutama dengan patina pada dial hitam yang membuat warnanya bergradasi "coklat teh" khas vintage.


Sebuah perpaduan yang dapat segera mencuri perhatian !

Tudor Prince Oysterdate

Mungkin mencontoh pendahulunya, Oysterdate ini sekilas mirip dengan Si "Burung Halilintar". Dengan lingkar bezel yang unik, kontras dengan dial biru membuatnya berkesan segar.


Tudor Prince Oysterdate beredar di pasaran pada kurun waktu yang kurang lebih sama dengan edisi Si "Burung Halilintar".  Seri ini selanjutnya menjadi seri andalan Tudor yang diproduksi terus-menerus hingga dekade 90an.  Dengan penggerak otomatis yang turut didesain oleh Rolex, arloji ini layak untuk dikoleksi.


Arloji ini pantas menjadi mahakarya berikutnya.  Dengan desain yang menyerupai Rolex Thunderbird, sekilas lekas luput untuk menimbangnya sebagai Tudor.  Dengan jarum baton dan tinta pada dial yang sangat serasi membuatnya menjadi salah satu sejarah dimana Rolex memproduksi Tudor menyerupai jalur utama mereka. Sesuatu yang langka pada seri belakangan. Bahkan mungkin tidak akan pernah dapat lagi dijumpai.  Arloji ini layak menemani waktu anda, mungkin mewariskannya kepada anak dan cucu kelak.

Another Thunderbird

Ini adalah contoh menakjubkan dari sebuah perusahaan pembuat arloji. Ya, kali ini Si "Burung Halilintar" berhasil dihadirkan dalam sebuah kombinasi langka lingkar bezel yang cantik dan dial hitam pekat yang membuatnya kontras.


Jangan tergesa-gesa meremehkannya dengan seri-seri keluaran terbaru.  Si "Burung Halilintar" ini nampak masih tangguh memancarkan pesona.  Seri yang dikenalkan ke pasar pada medio 1967, sebuah karya seni yang dilengkapi dengan penggerak otomotis kaliber 1570.


Meski usinya telah mulai dimakan jaman, pesonanya tak lekang oleh masa.  Berdimensi 34,5 mm, dilengkapi sistem pengunci crown (screw down crown).  Si "Burung Halilintar" menjadi salah satu arloji luar biasa dari pembuat arloji terkenal sepanjang sejarah.  Nama yang "menggelegar" dengan kualitas yang mengiringi jaman.

Baume & Mercier Vollkalender

Kembali saya hadirkan koleksi arloji moonphase.

Kali ini saya tampilkan arloji Baume & Mercier Riviera.  Digerakkan dengan mesin quartz. Arloji ini berkesan mewah dan nampak serasi dengan fungsi tanggal, bulan dan hari.


Berdimensi 33,5 mm (tidak termasuk crown).  Case arloji B&M ini didesain oleh perancang yang juga merancang arloji mewah lainnya, seperti AP Royal Oak maupun Patek Nautilis.  Arloji yang menampilkan pergerakan bulan 29,5 hari ini pada masanya dibanderol USD 2,200.  Sebuah nilai yang bisa jadi perdebatan untuk sebuah arloji dengan penggerak baterai.


Beberapa variannya dilepas ke pasaran dengan tahta berlian maupun yellow solid gold. Dengan saphire crystal, arloji B&M ini pun layak menemani pergelangan untuk acara resmi maupun casual.